Apa kabar sahabat kades?. Kali ini aku akan membahas tentang hal yang cukup sensitif namun sangat membingungkan, Kenapa?. Karena aku akan membahas masalah "Harga Desain". Jika kita berbicara tentang desain, Sudah tidak akan habis untuk dibicarakan. Karena Desain ada dimana-mana.
Namun, Begitu banyak orang yang hingga sekarang bingung untuk membuat harga dari desain. Karena desain itu tentang rasa dari yang melihat, Kita tidak bisa memaksa orang suka dengan flat design, padahal mereka sukanya desain yang berefek-efek.
Kita juga tidak bisa memaksakan orang suka dengan warna merah, sedangkan mereka suka warna hijau. Jadi, Desain itu tentang rasa loh yaa hehehee.
Lalu, Apa yang harus kita perhatikan terlebih dahulu sebelum menentukan harga desain?
Mas kades akan membahasnya perlahan-lahan namun pasti hehehhee. Oya latar belakang aku membuat postingan ini, karena tadi aku dan juga rombongan jurusan DKV atau Desain Komunikasi Visual di Kampus mengadakan Pertemuan untuk Angkatan terbaru dari DKV kampusku. Sehingga kami pun bertemu, tapi belum saling kenal hahahaha.
Nah, Disana ada pembicara dari Padang bernama Pak (aduh aku lupa namanya hehehe). Sebut saja namanya Pak "Hansen" heheheh. Jadi, Beliau adalah seorang yang begitu sangat mencintai dunia seni khususnya seni murni.
Ketika sesi tanya jawab, Aku pun angkat tangan sampai ke atap hahaha. Untuk bertanya soal artikel yang akan aku bahas hari ini.
Jadi, Mari kita simak
1.Siapa Klien Kita
Yang pertama harus diperhatikan adalah "Klien kita", "Siapa dia", "dari Mana dia Berasal". Nah, Melalui pengenalan yang baik dan komunikasi yang baik, kita bisa bertanya hal tersebut. Sehingga dengan mengetahui informasi latar belakang klien. Kita dapat menyesuaikanharga desain kita.
Jika, kita bayangkan untuk mendesain logo bagi perusahaan sekelas Apple. Apabila kita tawarkan desain logo Rp.1Juta!! Pasti akan begitu mudah untuk yang namanya persetujuan kedua belah pihak.
Namun, Lain halnya jika kita bertemu dengan seorang klien yang memiliki usaha kecil, atau bahkan baru mau merintis usaha. Begitu tega kita menjual desain begitu mahal bukan?. Jadi, Tentu untuk tetap memperhatikan klien ini.
2.Kenali diri sendiri
Setelah Klien, Maka kenali juga diri sendiri. Karena yang tau kelebihan maupun kekurangan dalam diri hanya diri kitalah yang tau. Maksudnya jika kita mendesain sebuah poster namun kualitas dari poster itu sendiri bisa dikatakan belum mempuni. Lalu, apakah pantas untuk kita hargai mahal-mahal?
Jadi, Intinya apakah kita kompeten dalam hal itu. Karena harga dan Kualitas haruslah seimbang dan mengisi satu sama lain.
3.Berani
Berani disini bukan mau ngajak klien berkelahi yaa!! hahahaha. Tapi, disini lebih kearah kepercayaan dan ketegasan dalam diri kita. Sehingga walaupun harga desain kita mahal. Haruslah kita bertanggung jawabkan dengan berani.
Sehingga klien pun tau dan mengerti. Dengan begitu harga desainnya pun tidak akan menjadi masalah bagi mereka.
4.Lihat Pasar
"Di Toko A, Menjual jasa desain logo berkualitas dan profesional dengan harga Rp.10Ribu, Kemudian di Toko B, Menjual pun sama dengan harga Rp.20Ribu."
Dari wacana diatas, Jika kita tempatkan diri sebagai klien. Manakah yang akan kita pilih? Toko A atau B?. Tentu sebagai klien yang cerdas pasti memilih toko A. Kenapa? Karena dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang sama untuk apa mahal-mahal #Mungkin begitulah.
Nah, Sebagai desainer grafis yang cerdas dan cermat. Baiknya untuk memperhatikan pasar dari industri kreatif ini. Karena bukan hanya kita sendiri saja yang sedang menjalani usaha desain, Begitu banyak sekali usaha dibidang ini.
Dan, Aku mendapat ilmu dari Beliau yang aku sebutkan diatas bahwa "Desain itu bukan hanya soal gambar-gambar, Melainkan berhubungan juga dengan, sosial, politik, budaya, dll."
Jadi, Mulailah untuk memperhatikan pasar yaa!! :D
Waaah, Bagaimana dengan 4 poin penjelasanku tadi? Apakah bermanfaat sahabat kades?. Mari beri komentar tentang postingan kali ini. Silahkan Like dan Share :D :D
Terima kasih dan Sampai Jumpa.
Namun, Begitu banyak orang yang hingga sekarang bingung untuk membuat harga dari desain. Karena desain itu tentang rasa dari yang melihat, Kita tidak bisa memaksa orang suka dengan flat design, padahal mereka sukanya desain yang berefek-efek.
Kita juga tidak bisa memaksakan orang suka dengan warna merah, sedangkan mereka suka warna hijau. Jadi, Desain itu tentang rasa loh yaa hehehee.
Lalu, Apa yang harus kita perhatikan terlebih dahulu sebelum menentukan harga desain?
Mas kades akan membahasnya perlahan-lahan namun pasti hehehhee. Oya latar belakang aku membuat postingan ini, karena tadi aku dan juga rombongan jurusan DKV atau Desain Komunikasi Visual di Kampus mengadakan Pertemuan untuk Angkatan terbaru dari DKV kampusku. Sehingga kami pun bertemu, tapi belum saling kenal hahahaha.
Nah, Disana ada pembicara dari Padang bernama Pak (aduh aku lupa namanya hehehe). Sebut saja namanya Pak "Hansen" heheheh. Jadi, Beliau adalah seorang yang begitu sangat mencintai dunia seni khususnya seni murni.
Ketika sesi tanya jawab, Aku pun angkat tangan sampai ke atap hahaha. Untuk bertanya soal artikel yang akan aku bahas hari ini.
Jadi, Mari kita simak
1.Siapa Klien Kita
Yang pertama harus diperhatikan adalah "Klien kita", "Siapa dia", "dari Mana dia Berasal". Nah, Melalui pengenalan yang baik dan komunikasi yang baik, kita bisa bertanya hal tersebut. Sehingga dengan mengetahui informasi latar belakang klien. Kita dapat menyesuaikanharga desain kita.
Jika, kita bayangkan untuk mendesain logo bagi perusahaan sekelas Apple. Apabila kita tawarkan desain logo Rp.1Juta!! Pasti akan begitu mudah untuk yang namanya persetujuan kedua belah pihak.
Namun, Lain halnya jika kita bertemu dengan seorang klien yang memiliki usaha kecil, atau bahkan baru mau merintis usaha. Begitu tega kita menjual desain begitu mahal bukan?. Jadi, Tentu untuk tetap memperhatikan klien ini.
2.Kenali diri sendiri
Setelah Klien, Maka kenali juga diri sendiri. Karena yang tau kelebihan maupun kekurangan dalam diri hanya diri kitalah yang tau. Maksudnya jika kita mendesain sebuah poster namun kualitas dari poster itu sendiri bisa dikatakan belum mempuni. Lalu, apakah pantas untuk kita hargai mahal-mahal?
Jadi, Intinya apakah kita kompeten dalam hal itu. Karena harga dan Kualitas haruslah seimbang dan mengisi satu sama lain.
3.Berani
Berani disini bukan mau ngajak klien berkelahi yaa!! hahahaha. Tapi, disini lebih kearah kepercayaan dan ketegasan dalam diri kita. Sehingga walaupun harga desain kita mahal. Haruslah kita bertanggung jawabkan dengan berani.
Sehingga klien pun tau dan mengerti. Dengan begitu harga desainnya pun tidak akan menjadi masalah bagi mereka.
4.Lihat Pasar
"Di Toko A, Menjual jasa desain logo berkualitas dan profesional dengan harga Rp.10Ribu, Kemudian di Toko B, Menjual pun sama dengan harga Rp.20Ribu."
Dari wacana diatas, Jika kita tempatkan diri sebagai klien. Manakah yang akan kita pilih? Toko A atau B?. Tentu sebagai klien yang cerdas pasti memilih toko A. Kenapa? Karena dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang sama untuk apa mahal-mahal #Mungkin begitulah.
Nah, Sebagai desainer grafis yang cerdas dan cermat. Baiknya untuk memperhatikan pasar dari industri kreatif ini. Karena bukan hanya kita sendiri saja yang sedang menjalani usaha desain, Begitu banyak sekali usaha dibidang ini.
Dan, Aku mendapat ilmu dari Beliau yang aku sebutkan diatas bahwa "Desain itu bukan hanya soal gambar-gambar, Melainkan berhubungan juga dengan, sosial, politik, budaya, dll."
Jadi, Mulailah untuk memperhatikan pasar yaa!! :D
Waaah, Bagaimana dengan 4 poin penjelasanku tadi? Apakah bermanfaat sahabat kades?. Mari beri komentar tentang postingan kali ini. Silahkan Like dan Share :D :D
Terima kasih dan Sampai Jumpa.
Posting Komentar