Halo sahabat kades? Apa kabarnya? Alhamdulillah aku baik-baik saja (perhatian banget nanya nih) hahaha.
Hari ini aku akan membahas tentang desain label kemasan. Tentu sudah tidak asing lagi yaa sama yang namanya "Label Kemasan"?. Dan yang pasti semua dari kita sering bersentuhan dengan label kemasan tanpa disadari.
Sebagai Desainer grafis ada baiknya untuk selalu mengerti dan memahami dalam setiap proses pendesainan, tak terkecuali untuk desain label kemasan ini sendiri yaa.
Tentu yang namanya mendesain selalu bertemu dengan kata "Revisi" dari klien (Waduh). Nah, dengan tips yang akan aku bagikan kali ini, semoga saja dapat membantu sahabat kades yang mungkin saja mau mendesain label kemasan untuk klien atau diri sendiri agar meminimalkan revisi hahaha.
Mari kita mulai!!
1.Gunakan Warna dan Tekstur yang tepat
Tidak ada yang dapat menafikkan (ea) betapa pentingnya warna, dan itu juga tidak bisa dijauhkan dari prinsip desain yaitu "tekstur". Karenanya, kita harus memperhatikan warna yang tepat dalam presentasi hasil desain nantinya.
Apakah bisa terbaca dengan jelas?
Apakah mudah dipahami?
Untuk tekstur label kasar baik untuk sebuah perusahaan bidang Botani. Lalu sebaliknya kita tidak mungkin menggunakan tekstur label kasar untuk perusahaan teknologi. pasti harusnya menggunakan tekstur silver atau halus sehingga tercermin kualitas dari perusahaan itu.
2.Bayangkan Desain Label Kemasan di Produk
Yang suka berimajinasi(?) kkkk :D. Nah, dengan membayangkan bagaimana Desain label kemasan ditempatkan di produk. Tentu langkah yang paling awal adalah mengukur produk itu sendiri yaa, sehingga dengan begitu kita dapat dengan mudah membayangkannya (yey).
Karena, kita sering sekali kan yang namanya bertemu dengan desain produk yang rada nyeleneh. Nah, kita harusnya memperhatikan hal itu.
Memang banyak template yang bertebaran di internet. tapi, jika kita ingin unik? Mari mendesain!!.
3.Mudah Diingat dan Unik
Lagi-lagi berbicara soal "Mudah diingat dan unik" seperti mas kades ini (plak). Bukan cuma Desain logo, tapi hampir setiap produk desain grafis harusnya mudah diingat dan Unik. Kenapa?. Karena jika konsumen ingat produk kita maka akan secara otomatis mengangkat nama produk kita juga kan?.
Maka jadilah unik dan diingat seperti blognya mas kades (plak).
4.Dapatkan Feedback
Setelah mendesain 7 hari 7 malam (eh), tentu tidak ada salahnya untuk bertanya dengan yang ahlinya dalam bidang ini. Tapi, tidak ada salah juga untuk bertanya dengan keluarga dan teman.
Dengan feedback (umpan baik) itu kita bisa mengetahui kekurangan dan dapat memperbaikinya. Namun, harus diingat!! Setiap umpan balik dari siapa pun yang sifatnya menurunkan kualitas dan menjelek-jelekkan kita, ada baiknya untuk tidak diterima.
Terlebih lagi jika feedback yang diberikan menghancurkan ciri khas dari desain kita. Tetap terbuka tapi selektif yaa :D.
5.Pertimbangkan dampak lingkungan
Kok ngomongin soal lingkungan mas?. Ya iyalah, walaupun kita berkecimpung (ea) di dalam bidang desain grafis. Sudah sepatutnya juga memperhatikan hal ini.
Kita harus lihat desain label kemasan itu dapatkah didaur ulang? dapatkah dihapus? agar ketika produk yang sudah kita buatkan itu di daur ulang desain label kemasan kita tidak mengganggu proses daur ulang.
Sebagai orang yang sedang menapaki dunia desain grafis ini atau pun yang sudah ahli sekali pun, Sudah sepatutnya memang mengerti dan mengetahui proses dalam mendesain dan terus melihat daerah sekitar.
Bagaimana Sahabat kades Apakah artikel kali bermanfaat? Yuk berbagi dan berkomentar :D :D
Baiklah aku tutup. Terima kasih dan Sampai Jumpa :D :D
Hari ini aku akan membahas tentang desain label kemasan. Tentu sudah tidak asing lagi yaa sama yang namanya "Label Kemasan"?. Dan yang pasti semua dari kita sering bersentuhan dengan label kemasan tanpa disadari.
Sebagai Desainer grafis ada baiknya untuk selalu mengerti dan memahami dalam setiap proses pendesainan, tak terkecuali untuk desain label kemasan ini sendiri yaa.
Tentu yang namanya mendesain selalu bertemu dengan kata "Revisi" dari klien (Waduh). Nah, dengan tips yang akan aku bagikan kali ini, semoga saja dapat membantu sahabat kades yang mungkin saja mau mendesain label kemasan untuk klien atau diri sendiri agar meminimalkan revisi hahaha.
Mari kita mulai!!
1.Gunakan Warna dan Tekstur yang tepat
Tidak ada yang dapat menafikkan (ea) betapa pentingnya warna, dan itu juga tidak bisa dijauhkan dari prinsip desain yaitu "tekstur". Karenanya, kita harus memperhatikan warna yang tepat dalam presentasi hasil desain nantinya.
Apakah bisa terbaca dengan jelas?
Apakah mudah dipahami?
Untuk tekstur label kasar baik untuk sebuah perusahaan bidang Botani. Lalu sebaliknya kita tidak mungkin menggunakan tekstur label kasar untuk perusahaan teknologi. pasti harusnya menggunakan tekstur silver atau halus sehingga tercermin kualitas dari perusahaan itu.
2.Bayangkan Desain Label Kemasan di Produk
Yang suka berimajinasi(?) kkkk :D. Nah, dengan membayangkan bagaimana Desain label kemasan ditempatkan di produk. Tentu langkah yang paling awal adalah mengukur produk itu sendiri yaa, sehingga dengan begitu kita dapat dengan mudah membayangkannya (yey).
Karena, kita sering sekali kan yang namanya bertemu dengan desain produk yang rada nyeleneh. Nah, kita harusnya memperhatikan hal itu.
Memang banyak template yang bertebaran di internet. tapi, jika kita ingin unik? Mari mendesain!!.
3.Mudah Diingat dan Unik
Lagi-lagi berbicara soal "Mudah diingat dan unik" seperti mas kades ini (plak). Bukan cuma Desain logo, tapi hampir setiap produk desain grafis harusnya mudah diingat dan Unik. Kenapa?. Karena jika konsumen ingat produk kita maka akan secara otomatis mengangkat nama produk kita juga kan?.
Maka jadilah unik dan diingat seperti blognya mas kades (plak).
4.Dapatkan Feedback
Setelah mendesain 7 hari 7 malam (eh), tentu tidak ada salahnya untuk bertanya dengan yang ahlinya dalam bidang ini. Tapi, tidak ada salah juga untuk bertanya dengan keluarga dan teman.
Dengan feedback (umpan baik) itu kita bisa mengetahui kekurangan dan dapat memperbaikinya. Namun, harus diingat!! Setiap umpan balik dari siapa pun yang sifatnya menurunkan kualitas dan menjelek-jelekkan kita, ada baiknya untuk tidak diterima.
Terlebih lagi jika feedback yang diberikan menghancurkan ciri khas dari desain kita. Tetap terbuka tapi selektif yaa :D.
5.Pertimbangkan dampak lingkungan
Kok ngomongin soal lingkungan mas?. Ya iyalah, walaupun kita berkecimpung (ea) di dalam bidang desain grafis. Sudah sepatutnya juga memperhatikan hal ini.
Kita harus lihat desain label kemasan itu dapatkah didaur ulang? dapatkah dihapus? agar ketika produk yang sudah kita buatkan itu di daur ulang desain label kemasan kita tidak mengganggu proses daur ulang.
Sebagai orang yang sedang menapaki dunia desain grafis ini atau pun yang sudah ahli sekali pun, Sudah sepatutnya memang mengerti dan mengetahui proses dalam mendesain dan terus melihat daerah sekitar.
Bagaimana Sahabat kades Apakah artikel kali bermanfaat? Yuk berbagi dan berkomentar :D :D
Baiklah aku tutup. Terima kasih dan Sampai Jumpa :D :D
Posting Komentar