Apa kabar sahabat kades yang super sekali hehehe :D. Di hari nan indah ini aku akan berbagi sebuah artikel lagi (dan lagi) tentang "Kenapa semua orang merasa bisa desain?".
Jika kita lihat fakta lapangan, memang begitulah apa adanya, Setiap orang merasa mampu dan bisa dalam mendesain. Karena begitu banyak pespektif miring tentang desain dan mendesain. Dan, tentu cukup mengganggu profesi desainer itu sendiri.
Banyak sekali orang-orang yang memiliki pemahaman yang sedikitnya keliru karena menganggap desainer grafis adalah orang yang bisa pake software grafis. Namun, tidak pernah memperhatikan dari segi estetika, dan penyampaian informasi yang sesuai, serta membuat konsep dan ide.
Jika kita bandingkan apabila orang yang memang memiliki kopentensi dibidang ini dengan yang tidak, Maka sudah terlihat jelas bagaimana hasilnya nanti.
Oya, Aku kan orangnya suka yang namanya celingak-celinguk (lihat kiri-kanan) cuma untuk melihat banner, spanduk, logo, dan produk desain lainnya. karena banyak sekali sudah yang namanya produk desain itu sendiri disekitar kita.
Jika desainnya mirip atau tidak unik aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun aku sering geram dengan desain yang tidak ada sama sekali maksudnya dan lebih parah lagi tidak bisa dibaca. :3. itukan namanya bikin hati sesak, mata merah, dan bibir membiru (hahahha).
Kembali ke topik!!
Contoh Masalah
"Fontnya ganti aja jadi yang lebih decorative"
"Pewarnaannya masih kurang tepat nih, coba kasih elemen lain."
"Bingkainya dibikin melengkung-lengkung bagus nih"
Dan masih banyak lagi ungkapan pendapat yang sering didapat oleh seorang desainer grafis. Tidak sedikit yang sampai ngotot dan merasa karya kita terlalu basi, telalu sederhana, dan terlalu menghabiskan banyak dana.
Sayangnya, komentar-komentar yang datang kadang berasal dari orang yang awam tentang dunia desain. Kenapa? karena mereka merasa bisa desain.
Padahal yang sudah aku jelaskan diatas, desain itu bukan hanya membicarakan tentang bagus dan jelek saja, desain juga membicarakan tentang konsep, ide, dan penyampaian informasi secara visual di khalayak publik.
Cara Mengatasi
Nah, setelah sering mengalami hal-hal diatas. Bagaimana mengatasinya?
Tentu, kita tidak selau melulu untuk menyalahkan orang-orang awam tentang desain. melainkan seharusnya kita sendiri yang harus mengkampanyekan hal-hal tentang desain. Kenpa?
Karena, seseorang cenderung tidak terlalu memperdulikan sesuautu yang tidak mereka ketahui. Maka tugas desainer grafis adalah memberikan penjelasan dan pemahaman kepada klien atau pun seseorang tentang desain itu sendiri.
Kadang kalian mungkin bertemu dengan klien egois yang mau sesuai keinginan personalnya dan tidak mau mendengerkan saran dari desainernya. dan menurutku jika bertemu dengan kasus ini, yaa nurut saja dan berikan hasil sesuai dengan keinginannya.
Lagi-lagi nantinya klien bakal merasa rugi karena terkadang perspektif personal seseorang belum tentu baik untuk perspektif orang lain.
Bagaimana sahabat kades? Yuk berikan komentar kamu di kolom komentar hahahah :D
Terima kasih dan Sampai Jumpa
Jika kita lihat fakta lapangan, memang begitulah apa adanya, Setiap orang merasa mampu dan bisa dalam mendesain. Karena begitu banyak pespektif miring tentang desain dan mendesain. Dan, tentu cukup mengganggu profesi desainer itu sendiri.
Banyak sekali orang-orang yang memiliki pemahaman yang sedikitnya keliru karena menganggap desainer grafis adalah orang yang bisa pake software grafis. Namun, tidak pernah memperhatikan dari segi estetika, dan penyampaian informasi yang sesuai, serta membuat konsep dan ide.
Jika kita bandingkan apabila orang yang memang memiliki kopentensi dibidang ini dengan yang tidak, Maka sudah terlihat jelas bagaimana hasilnya nanti.
Oya, Aku kan orangnya suka yang namanya celingak-celinguk (lihat kiri-kanan) cuma untuk melihat banner, spanduk, logo, dan produk desain lainnya. karena banyak sekali sudah yang namanya produk desain itu sendiri disekitar kita.
Jika desainnya mirip atau tidak unik aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun aku sering geram dengan desain yang tidak ada sama sekali maksudnya dan lebih parah lagi tidak bisa dibaca. :3. itukan namanya bikin hati sesak, mata merah, dan bibir membiru (hahahha).
Kembali ke topik!!
Contoh Masalah
"Fontnya ganti aja jadi yang lebih decorative"
"Pewarnaannya masih kurang tepat nih, coba kasih elemen lain."
"Bingkainya dibikin melengkung-lengkung bagus nih"
Dan masih banyak lagi ungkapan pendapat yang sering didapat oleh seorang desainer grafis. Tidak sedikit yang sampai ngotot dan merasa karya kita terlalu basi, telalu sederhana, dan terlalu menghabiskan banyak dana.
Sayangnya, komentar-komentar yang datang kadang berasal dari orang yang awam tentang dunia desain. Kenapa? karena mereka merasa bisa desain.
Padahal yang sudah aku jelaskan diatas, desain itu bukan hanya membicarakan tentang bagus dan jelek saja, desain juga membicarakan tentang konsep, ide, dan penyampaian informasi secara visual di khalayak publik.
Cara Mengatasi
Nah, setelah sering mengalami hal-hal diatas. Bagaimana mengatasinya?
Tentu, kita tidak selau melulu untuk menyalahkan orang-orang awam tentang desain. melainkan seharusnya kita sendiri yang harus mengkampanyekan hal-hal tentang desain. Kenpa?
Karena, seseorang cenderung tidak terlalu memperdulikan sesuautu yang tidak mereka ketahui. Maka tugas desainer grafis adalah memberikan penjelasan dan pemahaman kepada klien atau pun seseorang tentang desain itu sendiri.
Kadang kalian mungkin bertemu dengan klien egois yang mau sesuai keinginan personalnya dan tidak mau mendengerkan saran dari desainernya. dan menurutku jika bertemu dengan kasus ini, yaa nurut saja dan berikan hasil sesuai dengan keinginannya.
Lagi-lagi nantinya klien bakal merasa rugi karena terkadang perspektif personal seseorang belum tentu baik untuk perspektif orang lain.
Bagaimana sahabat kades? Yuk berikan komentar kamu di kolom komentar hahahah :D
Terima kasih dan Sampai Jumpa
saya pernah punya pengalaman ngedesain kaos kelas (tentu saja gratis) sekaligus mengurus ke tukang sablon. selalu ada komplen ini itu dari temen saya, semacam ganti font, warna, dan lain-lain yang padahal kedua hal itu sudah saya pertimbangkan dalam aspek estetika desain. ditambah lagi ada kegagalan non teknis dari pihak penyablon, tambah stres lah saya. abis itu saya gak mau lagi ngurusin desain sama orang lain. kalo gak dibayar, ngapain, cape-cape mikir konsep dan ide, trial and error di corel, ujung-ujungnya dikomplen mulu.
BalasHapuskapan ya desain grafis berubah imagenya di masyarakat awam, bukan lagi dianggap desain gratis?
Waaah sebuah curhatan nih dari mas cepy hahaha :D. Sebenarnya untuk kapan itu kita belum tau. Tapi, yang bisa kita lakukan sekarang adalah memberikan pengetahuan kepada orang awam tentang desain. Seperti yang sudah saya jelaskan dibagian solusi hehhe :D
HapusPosting Komentar