Latest News

Belajar Memahami Tipografi dalam Desain Kita

Halo sahabat kades? :D. Lagi-lagi aku selalu memberikan semangat yaa bagi sahabat yang setiap harinya terus berpikir kreatif dan melakukan hal-hal positif agar terciptanya suasana kreatif di lingkungan.

Hari ini, aku akan berbagi tips lagi tentang Tipografi. Tentu sebagai orang yang memang suka sama dunia desain grafis, aku suka sekali yang namanya mengoleksi jenis-jenis tipografi di laptop, sampai-sampai laptop jadi berat hahaha.


Tapi, setelah beberapa kali belajar dan memahami tentang tipografi di kuliah maupun berselancar di internet. Tenyata bukan hal sembarang kita menggunakan jenis font untuk sebuah desain. Karena, pada dasarnya font memiliki sifatnya masing-masing dan sudah mewakili masing-masing makna yang diterima oleh banyak orang tanpa disadari.

"Tipografi bukan hanya sekedar berbicara tentang comot sana-sini, lalu dikecilkan dan dibesarkan terserah jidat kita (hahaha). Tapi, tipografi berbicara tentang apa yang ingin disampaikan melalui bentuknya"

Banyak memang jenis tipografi yang bertebaran dari A-Z. Mungkin untuk sekarang sudah banyak sekali yaa aku sendiri tidak pernah menghitung hahaha.

Namun jika kita ingin memiliki desain yang bukan saja memiliki estetika tapi juga mempunyai kemampuan untuk menyampaikan informasi yang tepat atau relavan, Maka perlu kita mempelajari yang namanya tipografi.

Jika kita ingat, di zaman dulu orang menggunakan tipografi pada media kayu atau bahan metal. Sebelum adanya alat canggih sekarang yang sudah menggunakan media cetak yang tentunya lebih mudah.

Kali ini, aku akan berbagi bagaimana caranya memahami tipografi.

1.Pilih Tipografi yang sesuai Makna


Dari contoh diatas, mungkin sahabat kades sudah bisa memikirkan bagaimana tipografi yang cocok untuk setiap mood atau makna yang ingin disampaikan bukan?

Setiap tipografi dan font memiliki jiwanya masing-masing. Maka, ada perlunya untuk sesalu memikirkan hal ini. Tentu, kalian sering bertemu dengan desain yang menarik tapi tipografi yang kacau dan tidak relavan.

berikut ada beberapa contoh lagi



2.Sesuaikan dengan Mood Audiens

Jika kita sudah memilih font yang sesuai dengan maknanya dan melengkapi desain sempurna kita, Tapi apakah mungkin audiens bakal menafsirkan hal yang sama?

Tentu, penafsiran font tidak lepas dari yang namanya pengaruh budaya, dan juga terkait dengan usia dan lokasi geografis. Karena, hal ini cukup menjadi urusan yang sensitif. Tidak semua budaya masyarakat dapat menerima tipografi yang kita buat.

Maka, selain melihat kesesuaian dengan makna. Adanya untuk memperhatikan segi budaya, usia, lokasi, dll tempat target audiens kita adalah hal yang cukup diperlukan.



Tapi, ada beberapa contoh kasus jika kita disuruh mendesain untuk banyak orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Nah, apa yang harus kita lakukan?

Beginilah desain grafis memandangnya, dengan mengkelompokkan beberapa jenis font agar lebih mudah dalam memilih dan menafsirkan pemahaman maksud dari font itu secara global.


3.Sesuaikan Ukuran font dengan desain kita

Ukuran akan berbicara soal keterbacaan. Maka dari itu, perlu kita perhatikan yang namanya ukuran. Tentu, kita tidak mungkin mau membuat desain kita gagal bukan?

Biasanya ukuran standar atau umum adalah 10-12px untuk cetak. Sedangkan untuk ukuran web biasanya aku menggunakan 15-20px. Namun, untuk ukuran tersebut kembali lagi kepada karakteristik font masing-masing.



4.Susunlah sesuai dengan hierarti tipografi

Tentu sebelumnya sudah aku jelaskan disini dan aku jelaskan secara rinci bagaimana membuat hierarki tipografi yang benar

Mari lihat contohnya



5.Pikirkan tentang Spasi dan Alignment

Menurutku, tidak ada yang perlu aku jelaskan yaa tentang kedua hal ini. Pasti sahabat kades sudah mengerti yang namanya Spasi dan Alignment hahaha :D.


6.Hindari Kejahatan tipografi

Loh, maksudnya apa mas?

Software desain saat ini sudah memberikan banyak sekali kemudahan dalam mengexplore kemampuan kita dalam tipografi. Tapi, terkadang ada kecerobohan dalam mendesain kita.

Sebagai contoh, menarik paksa font, menggepengkan font, dan kejahatan lainnya yang membuat font menjadi menderita dan lebih lagi sulit dibaca karena kejahatan tadi.

Ada baiknya juga memperhatikan proposi untuk suatu font. Selain keindahan tetap terjaga, font pun dapat mudah dibaca.

Lagi, aku bagikan contoh lainnya dalam bentuk visual :D


7.Teruslah belajar

Yaa, teruslah belajar dan jangan lelah yang namanya belajar. Dengan belajar, akan lebih banyak lagi pengetahuan kita akan sesuatu untuk dapat dikembangkan lagi.

Bagaimana sahabat kades? Apakah artikel kali ini bermanfaat? Mari share dan komen yaa :D

Baiklah, Terima kasih dan Sampai Jumpa :D

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama